Wednesday, June 10, 2009

Kasus Manohara Jangan Ganggu Hubungan Indonesia-Malaysia

Kasus dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang menimpa Manohara Odelia Pinot, warga negara Indonesia (WNI) di Malaysia oleh suaminya Pangeran Negara Bagian Kelantan, Malaysia, Tengku Muhammad Fakhry diharapkan tidak mengganggu hubungan Indonesia dan Malaysia.

"Pemberitaan kasus Manohara di berbagai media cetak dan elektronik yang dimunculkan oleh Daisy Fajarina, ibunda Manohara, diharapkan tidak mengganggu hubungan baik masyarakat RI-Malaysia," kata Juru Bicara Kelompok Pakar (Eminent Person Group/EPG) Indonesia Musni Umar di Jakarta, Rabu.

Musni menilai kasus tersebut adalah masalah pribadi yang dapat diselesaikan keluarga Manohara dan Fakhry dengan sebaik-baiknya melalui mediator pihak ketiga dari keluarga masing-masing.

"Kasus ini mencuat karena kurang terjalin komunikasi, salah persepsi dan kurang memahami dan menghayati sistem yang berlaku di kedua keluarga," katanya. Sesuai ajaran agama, lanjut dia, kedua belah pihak harus mengutus juru damai (hakim) dari kedua belah pihak untuk menyelesaikan kasus tersebut.

Sebelumnya Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Deplu RI Teguh Wardoyo mengatakan bahwa Deplu telah meminta Kementerian Luar Negeri Malaysia bersikap kooperatif dalam menangani kasus KDRT yang menimpa Manohara Odelia Pinot. Ia mengaku, beberapa hari yang lalu, pihaknya telah berkirim surat kepada Kementerian Luar Negeri Malaysia untuk meminta pertanggungjawaban moral terhadap Fakhry.

Selain itu, pihaknya meminta Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) menjalin komunikasi secara aktif dengan pemerintah Malaysia. "Demikian halnya, kami yang di sini juga selalu menjalin komunikasi dengan Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta," katanya menambahkan.

Beberapa saat setelah menerima laporan dari pihak keluarga Manohara, Deplu sudah meminta Fakhry untuk melaporkan kondisi Manohara di KBRI Kuala Lumpur atau KJRI Penang. Tujuan pelaporan itu, lanjut dia, agar pihak keluarga Manohara bisa tenang dan tidak mengundang sentimen berlebihan terhadap pemerintah Malaysia.

Pemerintah Indonesia tidak bisa langsung mengatasi persoalan tersebut, lantaran sampai saat ini Manohara masih menjadi istri sah Fakhry. "Sangat tidak mungkin, kami langsung melakukan penjemputan. Kasus Manohara ini berbeda dengan kasus yang dialami para TKI dengan majikan," katanya menjelaskan.

Sementara itu Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Meutia Hatta menilai kasus Manohara-yang dinikahkan ketika masih di bawah umur-tak lepas dari kesalahan orangtua. "Orangtua sudah seharusnya menjaga anaknya, kalau di bawah umur jangan (dinikahkan), apalagi mereka kan bukan dari desa, tapi orang terpelajar," kata Meutia.

Saat Haid, Manohara Dipaksa Layani Suami

Daisy Fajarina terus berjuang untuk bertemu dengan anaknya, Manohara Odelia Pinot. Mereka dilarang bertemu bahkan berkomunikasi setelah menikah dengan putra Raja Kelantan, Malaysia, Tengku Temenggong Muhammad Fakhry Petra, pada 26 Agustus 2008.

Didampingi kuasa hukumnya, Afrian Bondjol ”Boy” dari OC Kaligis & Associates, dan pengacara keluarga, Yuri Darmas, Daisy mendatangi Direktorat Perlindungan WNI di gedung Departemen Luar Negeri, Jumat (24/4) pagi. Siangnya, Daisy menemui M Ridha Saleh, Wakil Ketua/Bidang Internal Komnas HAM.

”Kami membawa bukti telah terjadi tindak kekerasan dan kesewenang-wenangan terhadap Manohara sebagai warga negara Indonesia yang ada di Malaysia,” ujar Boy. Di lain pihak, Ridha menyatakan pihaknya telah meminta dukungan Komnas HAM di Malaysia dan berkirim surat ke kementerian luar negeri di Kuala Lumpur. Untuk menanyakan tiga hal, yakni pengaduan tindak kekerasan, pelecehan warga negara, dan pencekalan yang tidak beralasan.

Kepada kedua instansi tersebut, Boy menunjukkan bukti rekaman suara Mano saat menelepon ibunya, fotokopian surat keterangan dokter Naek L Tobing, dan fotokopi surat Mano buat Tengku Fakhry. Berkas-berkas tersebut dibuat saat Mano kabur ke Indonesia, antara Oktober 2008-Februari 2009.

Dalam surat keterangan pemeriksaannya, akhir Februari 2009, dr Naek L Tobing mengungkapkan adanya kekerasan seksual yang dilakukan Tengku Fakhry terhadap Mano. Demikian pernyataan dr Naek: ”Bahwa Nyonya Manohara, berusia 17 tahun mengeluh diperlakukan dengan kekerasan oleh suami, misalnya dipaksa coitus (berhubungan seks) sewaktu haid. Akibatnya dia sedih dan bingung.”

Dalam suratnya kepada Fakhry, Mano menuliskan bahwa Fakhry telah menyakiti dirinya di malam pertama pernikahan mereka dengan memaksa untuk berhubungan seks, padahal Mano sedang menstruasi. Mano menyebut Fakhry sering tak bersikap dewasa, misalnya meminta Mano terus mengganti nomor telepon seluler agar tidak bisa dihubungi teman.

Di akhir Februari hingga 9 Maret 2009, Fakhry mengajak Mano dan keluarga Umroh ke Mekah. Lalu ia mencoba membujuk Mano kembali ke Istana Kelantan seraya berjanji bahwa dirinya akan berubah jadi suami yang baik, dan akan meresmikan pernikahan di Indonesia. Tapi nyatanya selesai Umroh, Mano dipisahkan dengan keluarganya. Setelah itu, ibu dan nenek Mano dicekal Pemerintah Malaysia.

Surat pencekalan yang ditandatangani ketua Urusan Imigrasi Malaysia, Wan Teh Binti Abd Kadir, tanggal 19 Maret 2009, ditujukan kepada Daisy, tanpa alasan. ”Pencekalan ini tidak berdasarkan hukum, karena Ibu Daisy bukan koruptor, buron, atau teroris,” jelas Boy.

Kemarin, Daisy juga menanggapi soal caleg Jambi, Miqbal Ismali Fahmi, yang menyampaikan pesan Raja Kelantan Malaysia, bahwa kasus yang dialami Manohara adalah murni kasus perselisihan di antara anak kandung dan ibunya.

”Berita itu bohong. Saya sudah telepon Pak Iqbal, karena saya kenal baik. Tapi, ia membantah kalau dia bicara demikian. Pak Iqbal tahu bahwa Fakhry melakukan kekerasan terhadap Mano,” tegas Daisy.

Ibu cantik ini menengarai ada upaya Raja Kelantan untuk mengadu domba keluarganya dengan orang-orang yang diakui kerabat dekat raja. Daisy juga mendapatkan informasi bahwa Mano diberi obat agar bisa cepat hamil. ”Obat ini meningkatkan hormon Mano sehingga beratnya dalam dua minggu naik 8 kg, dan wajahnya jerawatan,” ungkap Daisy.

Karena usahanya ini, Daisy mendapat teror lewat telepon private number. ”Dia bilang, 'hati-hatilah, orang Malaysia bisa meledak.' Ya, insya Allah, saya percaya nyawa ada di tangan Tuhan. Saya masih ada harapan, dan saya percaya, setiap orang punya kedudukan yang sama di mata hukum. Tak ada yang kebal hukum, termasuk Raja Kelantan sekalipun,” tutur Daisy yakin.

Manohara Odelia Pinot

Manohara Odelia Pinot adalah model belia kelahiran Jakarta, 28 Februari 1992. Lahir dari seorang ibu keturunan bangsawan Bugis, Daisy Fajarina dan ayah berkebangsaan Perancis, Reiner Pinot Noack, tak heran jika Manohara, nama panggilannya, mewarisi wajah dan bentuk tubuh yang rupawan.

Namanya mulai melambung saat masuk ke dalam daftar 100 Pesona Indonesia oleh Majalah Harper's Bazaar. Di usia yang masih belia ia sudah memiliki cita-cita mulia, yakni mempunyai sebuah yayasan sosial, guna membantu sesamanya yang kurang mampu.

Sayangnya kehidupan model yang menyukai belajar bahasa dan seni ini tak seindah yang dibayangkan sebelumnya. Manohara harus menikah muda dengan seorang pangeran dari Malaysia, Tengku Muhammad Fakhry di usianya yang masih 16 tahun.

Hal ini bermula dari pertemuan Manohara dengan Tengku Fakhry di bulan Desember 2006. Mereka dipertemukan dalam acara jamuan makan malam. Dari situlah, sang pangeran jatuh hati. Meski terpaut selisih usia, namun akhirnya kedua insan ini berpacaran dengan seijin ibunda Manohara, Daisy.

Tak lama setelah itu, Tengku Fakhry menyatakan keinginannya untuk memperistri mantan kekasih Ardie Bakri ini. Pada 17 Agustus 2008, Manohara beserta keluarga berangkat ke Malaysia atas undangan keluarga Tengku Fakhry.

Meski terkesan terlalu cepat dan sempat tidak menyetujui, namun akhirnya pasangan ini menikah pada 26 Agustus 2008. Ternyata pernikahan ini tak seindah bayangan sang Bunda, Daisy. Manohara ternyata tak bahagia dan kabur ke Jakarta melalui Singapura pada akhir 2008.

Mengetahui sang istri kabur, Tengku Fakhri berusaha membujuk sang istri untuk kembali pulang. Tak tanggung-tanggung, sang pangeran menghadiahi Manohara dengan sebuah mobil di hari ulang tahun Manohara pada 25 Februari 2009.

Tak hanya membujuk sang istri, Tengku Fakhry berusaha mengambil hati keluarga Manohara pula. Sang pangeran mengajak Manohara beserta keluarga untuk umroh di akhir Februari 2009. Di sinilah mulai terjadi peristiwa yang membuat sang bunda kalang kabut. Saat pulang, keluarga Manohara ditinggal begitu saja, sedang Manohara dan sang suami sudah dinaikkan ke pesawat.

Sekembalinya ke tanah air, pada pertengahan Maret 2009, Daisy melaporkan kejadian ini kepada Raja Kelantan, Malaysia namun tidak ada respon hingga saat ini. Bahkan Daisy mendapatkan pencekalan di Malaysia.

Keprihatinan Manohara Harus Jadi Pelajaran

Mnohara
Kasus Manohara, harus jadi pelajaran bagi bangsa ini. Di antaranya, agar setiap orangtua tidak mudah tergiur harta sehingga mengawinkan anak-anaknya pada usia yang sangat muda.

"Kita bersyukur kembalinya Manoha Odelia Pinot ke Indonesia. Kita prihatin kasus yang menimpa Manohara dan mengharapkan bisa diselidiki dengan transparan dan adil ," ujar Musni Umar, anggota juru bicara Eminent Persons Group Indonesia (EPG Indonesia) dalam kerjasama antarbangsa antara Indonesia dan Malaysia di Jakarta, Minggu (31/5) malam.

Kasus ini, menurut Musni, kembali mengingatkan setiap orangtua yang ingin menikahkan anaknya, harus mempertimbangkan kondisi psikologis dan biologis anak. Apalagi, kalau sampai usia sang anak belum pantas kawin karena masih di bawah umur.

"Laporan yang disampaikan Manohara ke publik baru sepihak. Supaya berimbang dan adil perlu mendengar penjelasan dari pihak suaminya dan Kedubes RI di Malaysia," ujarnya.

Musni berharap, kasus Manohara diselesaikan secara hukum dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya sehingga tidak mengganggu hubungan baik masyarakat Indonesia Malaysia.

"Kasus Manohara harus dihadapi dengan kepala dingin. Semua yang diungkapkan Manohara semoga ada bukti hukumnya yang kuat seperti saksi, bukti penyiksaan dan bukti-bukti lain, sehingga bisa ditegakkan keadilan," ujarnya.

Monday, June 1, 2009

Lowongan Kerja Migas Qatar Mei Juni 2009

Lowongan Kerja Migas Qatar Mei Juni 2009
WANT TO BE PART OF SOMETHING BIG?
WE ARE LOOKING FOR OPERATIONS STAFF

Qatargas Operating Company
has exciting opportunities available for qualified professionals to
join our company in the development of the vast North Field in Qatar.
Qatargas currently has under development over $20 billion worth of
major projects, including the construction of four new Liquefied
Natural Gas trains for the production and export of LNG to every corner
of the globe.

All the following positions require working experience in the field of Oil, Gas or Petrochemical Industry together with excellent oral and written English skills with Computer knowledge.
LNG PANEL OPERATOR
Graduate/Diploma
with min 8 years experience in LNG / LPG, gas turbine and Gas Treating
plant with through knowledge of process. Control safe Start-up, Normal
and Shutdown operations by DCS as per established procedures /
operating manuals and good industry practices.

SENIOR / ROVER OPERATOR
Diploma
/ NCTVT with a formal plant training with minimum 5 years experience in
LNG Plant, LPG Refinery or Gas Treating plant in the same position.
Thorough knowledge of Process is must.

Inlet Receiving
PANEL OPERATOR
Graduate/Diploma
with mm 10 years experience in receiving panel will familiar with slug
catcher, Condensate stabilizer, piping operation, LPG treating and sour
water injection.

SENIOR/ROVER OPERATOR
Diploma
/ NCTVT with a formal plant training and able to lead his team on
routine day to day process activities in receiving plant, familiar with
slug catcher, Condensate stabilizer, piping operation, LPG treating and
sour water injection. Minimum 6 years Experience and out of which at
least 4 years as Senior Operator.

Qatargas offers a secure
expatriate lifestyle in an international community with educational,
medical and recreational facilities, competitive tax-free salaries, a
full range of benefits, including family or bachelor housing,
furnishings and generous paid annual vacation back to your country of
origin.

Recruitment is being carried out by Uzma Engineering Sdn Bhd.
Reply with detailed CV to:
qatargas@uzmagroup.com

Uzma House
68 & 70, Fraser Business Park Jalan Metro Pudu 2,
55200 Kuala Lumpur, Malaysia

For more information about Qatargas, the expatriate community, benefits and Qatar in general, visit www.qatargas.com

Posted by AliffiA Satriani Kurniawan at 1:36 AM 0 comments

Labels: gaji besar, lowongan kerja

LOWONGAN KERJA PROCUREMENT STAF (5 JUNI 2009)

PROCUREMENT ENGINEER STAFF NEEDED

REQUIREMENT:
1. Male/Female
2. Independently, able to work under pressure and tied of schedule
3. Have exp. min 2 years in the same position in construction, oil & gas company
4. Good english is a must

Please submit your cv, recent photograph and your expected salary not later than 7 days since this adv. to:

HRD
inwha@inwha.co.id

—The candidates will be interview and start join the company immediately—-